13 Juni 2009

POLMAS POLDA JATENG 2009

Membangun Kepemimpinan Inovatif
dalam Sistem Pemerintahan Negara menghadapi krisis Global
melalui Penerapan Polmas dalam meningkatkan Partisipasi masyarakat
Guna Terwujudnya Kamtibmas yang Kondusif

Kata Pengantar
Abstraksi
Policy Recomendation

BAB I :Latar Belakang Masalah
BAB II :Rumusan Masalah
BAB III:Alternatif Kebijakan
BAB IV :Penilaian Alternatif Kebijakan
BAB V :Kebijakan Yang di rekomendasikan
BAB VI :Rencana Strategi dan Implentasi Pelaksanaan

Daftar Isi
Lampiran - lampiran

Karya Tulis Prestasi Peroarangan ( KTP2 )

12 Juni 2009

Karya Tulis Prestasi Perorangan (KTP2) - Polmas

BAB I

LATAR BELAKANG MASALAH

Arus globalisasi memang suatu keniscayaan, pada akhirnya arus ini akan mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Globalisasi dipahami sebagai suatu proses yang terkait dengan intensifikasi, ekstensifikasi dan semakin mendalamnya saling ketergantungan dan keterkaitan antar manusia. Konsep ini setidaknya mempunyai beberapa karakteristik antara lain terkait erat dengan kemajuan dan inovasi, arus informasi, serta komunikasi.

Dampak arus globalisasi tersebut adalah dengan munculnya reformasi. Reformasi nasional tidak terlepas dari perhatian terhadap situasi dan kondisi yang melatarbelakangi, berpengaruh dan mendorong gerakan reformasi serta nuansa aspirasi masyarakat yang berkembang seiring dengan lahirnya semangat reformasi nasional.

Pada puncak krisis multidimensional itulah, kemudian masyarakat secara nasional menggulirkan aspirasi tiga agenda yakni reformasi nasioanal yaitu demokratisasi, reformasi penegakan hukum dan hak asasi manusia yang dipergunakan sebagai pilar untuk melakukan pembaharuan dan reformasi penataan dan perbaikan dalam segala bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sasaran utama reformasi nasional adalah terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel bersih dan bebas KKN, terciptanya keseimbangan peran masyarakat, pemerintah dan dunia usaha dalam kegiatan pembangunan, serta terselenggaranya keamanan dan ketertiban nasioanal yang kondusif, Rencana Kerja Pemerintah tahun 2008 disebutkan mulai membaiknya pertumbuhan ekonomi di Indonesia relatif belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ketidakmampuan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, ditandai antara lain masih tingginya angka kemiskinan, banyaknya jumlah pengangguran, sulitnya mendapatkan lapangan kerja serta rendahnya daya beli masyarakat. Hal tersebut merupakan faktor korelatif kriminalogen yang apabila tidak ditangani dengan baik maka dapat menjadi tindak kriminal atau dalam kepolisian dikenal dengan istilah ancaman faktual. Dalam hal inilah peran dan tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menjadi sangat penting serta kompleks.

Kompleksnya ruang lingkup tugas Polri memerlukan upaya peningkatan kemampuan dibidang keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas. Polri harus memeliki keahlian dan ilmu pengetahuan secara konseptual dan teoritikal untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan kepolisian. Apalagi terdapat pernyataan bahwa berapapun personel polisi ditambah pada kenyataannya tidak dapat mencegah naiknya angka kriminalitas ( David H. Bayley, 1998 ). Artinya bahwa meningkatnya angka kriminalitas tidak hanya bisa dihadapi dengan penambahan jumlah personel Polri saja harus ada suatu konsep yang mendukung upaya Polri untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat ditengah segala keterbatasan.

Reformasi Polri berkelanjutan terus bergulir, seiring dengan tuntutan reformasi nasional, dari Paradigma lama yang kental dengan sosok pemegang otoritas kekuasaan, antagonis, kebijakan top down, menuju pada Paradigma baru yang lebih menampilkan sebagai sosok pengemban amanat rakyat, protagonis, kebijakan bottom-up, orientasi pada pemecahan masalah ( problem solving ) dan memposisikan masyarakat sebagai mitra sejajar Polri.

Pada dasarnya reformasi ini menuntut adanya performance Polri yang profesional. Tuntutan stakeholder ( masyarakat ) ini sangat wajar, namun bagi organisasi Polri mambangun profesionalisme tidak semudah membalik telapak tangan. Berbagai upaya yang telah dilakukan dalam mewujudkan harapan masyarakat sebagai stakeholder dalam konteks berbangsa dan bernegara, namun keinginan akan adanya kehidupan sosial yang aman, tertib, tentram, damai lahir dan batin masih belum sepenuhnya terwujud.

Partisipasi aktif masyarakat tidak datang begitu saja, Polisi tidak dapat mengharapkan partisipasi masyarakat apabila Polisi sendiri tidak menghormati HAM, menyalahgunakan wewenang atau menunjukkan perilaku tidak profesioanal. Ketika Polisi berperilaku negatif, kepercayaan masyarakatpun hilang demikian pula sebaliknya jika berperilaku positif, kepercayaan masyarakat tumbuh subur.

Profesional Polri sejak era reformasi secara proaktif telah disikapi dengan adanya perubahan, menuntut Polri untuk berkiprah lebih Profesional, karenanya Polri telah dan sedang melakukan berbagai perubahan yang mendasar pada aspek struktural ( institusi, organisasi, susunan dan kedudukan), instrumental ( filososi, doktrin, kewenangan, kompetensi, kemampuan, fungsi iptek), dan kultural (manajemen sumber daya, manajemen operasional dan sistem pengamanan oleh masyarakat). Hal ini telah dicanangkan dalam Grand Strategi Polri tahu 2005-2025 yang pada setiap saat diperbaiki sesuai tahapan yang sedang berjalan, selaras dengan perkembangan lingkungan strategik yang selalu berubah ( unpredictable ).

Dalam sepuluh tahun reformasi, di bidang struktural, Polri sudah melakukan reorganisasi kepemimpinan Polri, mulai dari tingkat markas besar hingga tingkat satuan kewilayahan, seiring perkembangan otonomi daerah dan tuntutan tugas sebagaimana diamanatkan UU No 2/2002.

Dimensi kepemimpinan selalu bersifat kontekstual dan dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Kepemimpinan yang inovatif selain membutuhkan kapabilitas personil (kemampuan memimpin), juga perlu adanya komitmen yang kuat dari segenap pimpinan struktural atau pembuat kebijakan struktural dan dukungan sumber daya yang memungkinkan seseorang dapat memimpin secara efektif. Kepemimpinan dalam sebuah organisasi harus mampu menjabarkan visi dan misi organisasi melalui kebijakan dan strategi serta dioperasionalisasikan dalam bentuk program-program atau kegiatan guna mencapai tujuan organisasi.

Secara tradisional Polri mengembangkan program Bimbingan Masyarakat (Bimmas) dan program – program yang berkaitan dengan Sistem Keamanan Swakarsa (Siskaswakarsa). Program Siskamswakarsa dilakukan melalui Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) yang meliputi lingkungan pemukiman, lingkungan pendidikan dan lingkungan kerja sebagai bentuk – bentuk pengamanan Swakarsa sebagaimana ditetapkan dalam Undang – Undang tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Babinkamtibmas (Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) berperan sebagai ujung tombak pelaksanaan Siskamswakarsa/Siskamling. Selain membawa berbagai manfaat, pola penyelenggara tugas Polri yang bersifat “pre-emptif” dengan pendekatan “Bimmas/Babinkamtibmas” yang mencerminkan hubungan struktural “Kekuasaan“ dipandang perlu untuk disesuaikan untuk perkembangan masyarakat madani.

Masa eforia pemisahan Polri dari ABRI terjadi pada tahun 2000 ketika terbit Ketetapan MPR Nomor VI dan No VII Tahun 2000. Dua tahun kemudian, terbitlah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI. Setelah itu pada tahun 2005, keluar Surat Keputusan Kepolri ikhwal Strategi Model Perpolisian Indonesia yang disebut Polmas.

Perencanaan Strategis Polri 2005-2009 telah memasukkan Polmas sebagai sebuah strategi Polri untuk membangun kemitraan sejajar dengan masyarakat dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) melalui pemecahan akar masalah yang dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Untuk mengimplementasikan Polmas, Kapolri mengeluarkan Surat Keputusan No. Pol. : 737/X/2005 tentang Kebijakan dan Strategi Penerapan Model Perpolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.

Untuk mewujudkan kepemimpinan Polri yang mampu mengakselerasi penerapan Polmas, maka dibutuhkan beberapa strategi antara lain adalah membangun komitmen atau tanggung jawab moral untuk menerapkan Polmas sebagai strategi Polri untuk pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), kemampuan membangun birokrasi Polri yang profesional, adanya sistem pengawasan dan pengendalian (wasdal) atas penerapan Polmas, serta adanya dukungan dan partisipasi aktif dari pihak-pihak terkait (stakeholders) dan masyarakat.

23 Februari 2009

23 Februari 2009

Hari Senin . . . kerja ..... kerja ...... dan menuntut ilmu ...... mencari nafkah . . . . semoga dapat berkah . . . .

21 Februari 2009

Sabtu 21 Februari 2009 disemarang

Jam 16.30 wib ..................... Hujan .....................

18 Februari 2009

Di Tahan . . . Polisi

2 Suporter Sepak Bola PSIS - PANSER BIRU di tahan Polisi saat laga pertandingan sepak bola antara PSIS Vs PERSIJAP karena menyalakan kembang api . . . .

Bapak Kapolriku, adakah petunjuk bagi kami?
Pak Bugiakso, adakah petunjuk bagi kami ?



Alloh SWT raja Manusia, beri petunjuk bagi kami
rouf
- Tahun baru banyak pesta kembang api -

Rapat Pengurus

Mengaharap kehadiran Panitia Musyawarah Besar ( MUBES ) Panser Biru pada :
Hari : Rabu ( nanti malem )
Tgl : 18 Februari 2009
Jam : 19.00 wib
Tempat : Jl. S.Parman Sekretariat MUBES ( Sebelah Selatan RS. Kariadi )
Agenda : Rapat Koordinasi persiapan MUBES

Demikian undangan disampaikan, di ucapkan terimakasih.
Salam Panser
Ketau MUBES 2009


( Abdul Rouf, S.Kom )

17 Februari 2009

Setiap Saat



Jangan lupa untuk berdoa setiap saat, Eling Lan Waspodo . . . bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepada kita . . . . OK?

16 Februari 2009

PSIS Vs PERSIJAP 0-0


Lagi - lagi PSIS Semarang bermain seri, dalam kelanjutan Indonesia Super Liga tuan rumah PSIS Semarang di tahan oleh PERSIJAP Jepara 0 - 0 dengan demikian PSIS hanya bisa menambah poin satu . . . . Alhamdulillah . . . .


Makasih buat temen2 pengurus dan korwil panser biru semalem sudah all out untuk mendukung tim kita, yang penting dilapangan kita bisa ketemu bernyanyi nyanyi bersorak dan terhibur, maju sepak bola indonesia . . .

14 Februari 2009

Selamat Lembur



PRO : TEAM Bugiakso Blog Competition 2009


Selamat ngelembur yhaaaaaaaaaaaaaaa . . .


untuk menilai ratusan peserta yang sudah daftar


Jangan lupa cari sahabat setia ( Kopi dan Rokok ) he he he



PSIS Vs PERSIJAP

Semarang - Tidak henti hentinya buat temen - temen pengurus pusat Panser Biru diharap bisa mempersiapkan jelang pertandingan IndonesiaSuper Liga (ISL) besok 15 Februari 2009 minggu malam jam 19.00, diantaranya koordinasi dengan seluruh korwil untuk bisa hadir di lapangan, mempersiapkan tim kreatif seni, jangan lupa untuk tiket juga harus di persiapkan bagi korwil2 yang datang, terima kasih

WK SEKUM PANSER BIRU

Abdul Rouf

12 Februari 2009

Ibu . . . .

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah
Seperti udara… kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas…ibu…ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa - doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas…ibu…ibu….
Selamat Jalan Ibu . . . . Doaku Untukmu . . .

09 Februari 2009

dho elingo yho cah . . . .

Urip kuwi mung mampir ngombe
( Hidup itu cuma mampir minum )
Ora bakal urip selawase
( tidak akan hidup selamanya )
Opo wae sing ono ning ndunyo
( apa saja yang ada di dunia )
Kabeh kuwi bakale sirna
( semua itu akan musnah )
Yen wis tekan wancine
( kalu sudah sampai waktunya)
Sopo wae bakal dikersake
(siapa saja akan diinginkan )
Ditimbali karo Sing Kuasa
(dipanggil oleh Alloh SWT)
Ditakoni amalmu ning ndunyo
(ditanya amalmu di dunia)
Sing becik bakal mlebu syurgo
(yang baik akan masuk syurga)
Sing olo mlebu neraka
( yang jelek akan masuk neraka )
Mulo kabeh kowe manungso do elingo
( makanya kamu semua manusia haruslah selalu ingat )

Wujudkan Cita - Cita Mereka



Jangan berpangku tangan mari kita wujudkan cita - cita mereka

Selamat Jalan Ibu

Innalillahi wa innailaihi rojiun
Telah Meninggal dunia Ibunda Abdul Rouf ( Penulis )
pada 7 Februari 2009 jam 21.00
Semoga engkau disisihNya ibu
Selamat Jalan Ibu . . .

06 Februari 2009

Rombongan DPR Masuk Jurang

Semarang, iring - iringan mobil rombongan DPR dari Jakarta sedang malakukan kunjungan ke kota semarang untuk melihat pembangunan mega proyek di desa limbangan, dalam perjalanan menuju desa tersebut nampaknya rombongan harus menghadapi hujan yang sangat lebat dan jalan yang sempit, ketika akan memasuki daerah tinjauan mobil beserta seluruh anggota dewan yang ada didalamnya tersebut tiba - tiba mobil oleng dan masuk kejurang. Tampaknya sopir tidak bisa mengendalikan karena jalan yang dilaluinya longsor.
warga disekitar desa limbangan dibantu dengan aparat desa langsung mengevakuasi korban anggota dewan tersebut dan setelah teridentifikasi seluruh anggota dewan beserta sopirnya ternyata sudah meninggal dunia. Kemudian oleh warga setempat dimakamkan di pemakaman umum di desa limbangan. setelah selesai pemakaman ada beberapa wartawan yang akan meliput kejadian dan sebab kenapa bisa terjadi kecelakaan itu dengan salah satu saksi yang melihat kejadian yakni SA:

Wartawan : Selamat siang pak
SA : Selamat siang juga mas
Wartawan : Apakah Bapak ikut menggali dan mengubur semua korban pak?
SA : Iya Betul mas
Wartawan : Apakah semua korban adalah Anggota dewan pak
SA : Katanya seh iya mas, tapi saya tidak tahu saya cuman ikut ngubur saja kok
Wartawan : Menurut kabar katanya ada salah satu rombongan anggota dewan tersebut yang masih hidup, kok dikubur semuaanya pak?
SA : Mas . . . Mas . . . Jaman sekarang Siapa seh yang percaya sama dewan ?
Wartawan: Grrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr . . . . . . .

05 Februari 2009

Ketua DPRD Sumut

MEDAN - Demonstrasi massa pendukung pemekaran Provinsi Tapanuli di dalam gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara berlangsung anarkis. Akibatnya Ketua DPRD Sumut Aziz Angkat tewas di lokasi.Menurut informasi di lapangan kejadian bermula, saat itu massa mengamuk di dalam gedung DPRD. Padahal saat ini ada aparat kepolisian, Selasa (3/2/2009).Melihat massa mengamuk, Azis Angkat dan dua anggota DPRD lainnya berupaya keluar dari gedung DPRD, namun tertangkap massa dan ditarik kembali ke dalam gedung DPRD. Bahkan massa sempat memukuli ketiganya. Azis pun kemudian langsung jatuh pingsan.Saat hendak dibawa ke rumah sakit, massa sempat menghalanginya. Namun, akhirnya Azis yang diketahui menderita penyakit jantung ini langsung dibawa ke Gleni Hospital. Azis yang pernah menjalani operasi jantung ini kemudian meninggal di rumah sakit.
Wah kok pakai jotos - jotosan to yhooooooooooooo . . . .
Sampai ada yang meninggal lagi . . . .
Infonya seh usulan pemekaran wilayah aja . . . . .
Masalah seperti itu kan ya orang - orang atas yang ngurusin,
ya pemerintah daerah, ya anggota dewan, ya eksekutif ( cieeeeeeeeeee ) . . .
yang tua polah yang muda kepradah . . . . wah parah . . . . . .
Semoga bapak Azis di terima oleh Tuhan YME
sesuai dengan amal dan ibadahnya . . . .
Hiduplah Indonesia Raya . . . .

Pemilu 2009

Nggak terasa pemilu legislatif 2009 tinggal 2 bulan lagi . . . . Gimana di Kota kamu ?
1. Banyak Bendera Partai yah?
2. Banyak Foto - foto Caleg yah ?
3. Banyak Spanduk Yah ?
4. Banyak Yang pada Nerima Sembako ndak neh ? he he he
jangan deh . . masak suara kita seharga beras 5 KG atau Uang Rp. 10.000,-

PSIS Semarang Vs Sriwijaya FC 2 - 2

PSIS mampu menahan Sriwijaya FC Dalam kelanjutan Sepakbola Super Liga Indonesia yang dimainkan di Sriwijaya Rabu malam kemaren 4 Februari 2009, dengan demikian PSIS Semarang mampu membawa pulang nilai. Bravo PSIS

04 Februari 2009

Apa yang akan kita lakukan sekarang

Apa yah . . . saat ini ( 01.00 am ) dini hari . . . . 4 Februari 2009 . . . . . wah tidur aja dulu ah . . . besok pagi . . Nyambut Gawe . . . .

03 Februari 2009

Pemilu 2009 dah Deket

Nggak terasa Pemilu Legislatif 2009 dah deket yah, terus kita sebagai pemuda . . . . . apa yang bisa kita kerjakan ? . . . . . :
1. Ya Nyoblos lah
2. Ya Datang ke TPS lah
3. Ya Pilih yang kenal ajalah
4. Ya Jangan pilih yang tua lah
5. Ya ya ya . . . . .

NB:
Inga' - Inga' saran saya dan yang penting pilih caleg yang bisa buat blog . . . . he he he he . . .

02 Februari 2009

Menyelematkan Indonesia Dari Krisis Global

Krisis Global sudah mulai terasa dan dirasakan khususnya di kalangan atas para pebisnis di Indonesia. Krisis AS itu terus menjalar seperti tangan-tangan gurita. Menengok asal muasal krisi global ini tidak bisa lepas dari Kebangkrutan perusahaan pembiayaan kredit perumahan New Century Finasial pada bulan Arpil 2007. Di susul kemudian dengan kolapnya perusahaan Sachsen Lnadesbank di Jerman yang juga disebabkan oleh investasi kredit perumahan. Pada tanggal 3 September 2007 lembaga keuangan Jermar, IKB, mengaku investasinya di suprime mortgage amblas hingga US$ 1 milyar. 17 Februari 2008 Ingris mensionalisasi Northem Rock. 27 Maret Bear Stearns kolap dan langsung di beli oleh JP Morgan Chase dengan jaminan pemerintah Amerika Serikat US$ 30 milyar. 5 September Fannie Mae dan Freddie Mac diambil alih pemerintah Amerika. Beberapa hari kemudian, tepatnya pada tanggal 5 September 2008 Lehmans Brothers bangkrut. 16 September Fed suntik AIG, perusahaan yang menjadi salah satu sponsor Mancaster United itu menerima dana sebesar US$ 80 milyar. Masih di bulan September tepatnya tanggal 25 September Washington Mutual Kolaps dan lagi-lagi JP Morgan harus merogh kocek dalam-dalam guna membeli dan menyelematkannya. Pada tanggal 29 September Pemerintah Inggris mati-matian mengambil alih Bradford & Bingley. 30 September, ketika Indonesia memperingati pertiwa gerakan 30 September yang masih penuh misteri itu, Prancis, Belgia dan Lugsemburg harus bersatu padu untuk menyelamatkan Dexia. 3 Oktober Kongres Amerika meloloskan program talangan US$ 700 milyar, proposal yang diajukan Bush itu akhirnya disetujui setelah sebelumnya di tolak Kongres AS –di duga kongres enggang mengucurkan dana sebesar US$ 700 milyar karena Bush juga memiliki beberapa investasi di perusahaan yang bangkrut atau yang mendekati kolap-. Hippo Real Estate menrima kucuran dana sebesar US$ 68 milyar dari Pemerintah Jerman pad atanggal 6 Oktober untuk bisa bertahan. Lagi-lagi pemerintah Ingris menyiapkan dana sebesar US$ 87 milyar atau sekitar 50 Milyar Poundterling untuk mengamankan kerjaan pangeran Carles itu dari krisi yang lebih fatal. Di Indonesia bursa Efek terpaksan di hentikan dan dilibur paksakan sementara, pada 10 Oktober Sebelas Bank Sentral menurunkan suku bunga mereka.
Presiden bersama pemerintah dan swasta mengadakan pertemuan khusus guna menghindari krisis yang lebih parah. Langkah-langkah segera di ambil oleh perintah, diantaranya pemerintah membeli kembali saham yang anjlok –buy back-. Pada tanggal 8 Oktober pemerintah akan membuat Perpu guna menaikkan nilai maksimal simpanan yang di jamin –pada Maret 2007 s/d Oktober 2008 simpanan yang dijamin pemerintah maksimal Rp. 100 juta. Seriusnya pemerintah menghindari krisis di tunjukkan dengan menyaipak setidaknya 6 Strategi berlapis (Lihat Harian Kontan, Jumat, 10 Oktober 2008). Industri di Indonesia mulai terpukul olah dampak krisis. Perusahaan yang biasanya mengandalkan penjualan keluar negeri –ekspor- harus gigit jari ketika negara-negara tujuan –Eropa dan Amerika- menurun daya belinya. China, negara yang paling terkenal dengan produk murahnya siap mengalihkan produknya ke Indonesia karena pebisnis negeri Tirai Bambu itu mengetahui bahwa orang Indonesia hanya mementingkan harga di banding kualitas.
Salah satu solusi yang mungkin terlewatkan adalah bagaimana kita harus menasionalisasi secara paksa benak kita, menasionalisasi secara paksa kecintaan kita kepada Indoensia, dan memaksa secara paksa kecintaan dan daya konsumsi kita pada barang, benda dan atau jasa yang merupakan produk asli Indonesia. Ingat! Negara Indonesia bisa bertahan hingga kini setelah krisis tahun 1998 adalah di karenakan adanya Usaha Kelas Menengah, Home Industri dan Koperasi yang tidak membebani negara ketika krisis melanda. Penghasilan mereka tidak begitu besar, kerugian juga tidak begitu besar. Pas-pasan saja –mungkin itu kata yang tepat untuk usaha kecil menengah yang pada akhirnya mampu mengembalikan Indonesia dari krisis tahun 1998. Jadi, belilah, pakailah, konsumsilah produk barang dan jasa asli Indonesia jika anda ingin negara ini selamat dari badai krisis global yang mulai meresahkan. Cinta produk dalam negeri harus disertai dengan daya beli. Mencintai berarti memiliki.
Jika kita berjiwa bisnis, janganlah menjadi pebisnis yang latah seperti kebanyakan pelaku usaha di Indonesia, sesuatu yang terkadang popular tidak akan bertahan lama. Sebut saja mencuatnya Teenlet dan Ciklit membuat penerbit ramai-ramai menerbitkan novel remaja itu, dan kepopulerannya hanya bertahan 3 tahun saja. Novel Islami? Rame-rame bikin penerbitan Islam. Fudsal mulai di kenal, ramai-ramai bikin lapangan Futsal. Mari menengok asal muasal krisis di Amerika yang memicu krisi global. Pada tahun 2001, pengusaha properti atau mereka yang berinvestasi di bidang properti mendadak kaya dengan melonjaknya nilai property saat itu. Kemudian beramai-ramailah orang-orang Amerika beralih kepada Investasi Property. Bank dan lembaga keuangan beramai-ramai pula memberikan kredit lunak dengan bunga rendah dengan harapan semakin banyak orang yang meminjam uang untuk di gunakan Investasi di bidang property. Saking banyaknya orang yang berbisnis dalam bidang yang sama, maka pembelinya siapa? Sederhana saja jawabnya. Pembelinya tidak ada. Karena tidak ada yang membeli, mereka yang sebagai pelaku bisnis tidak bisa mengembalikan pinjaman dalam jangka waktu yang di tentukan. Lalu? Bank dan lembaga keuangan menyita aset yang ada. Bang dan lembaga keuangan hanya memiliki barang yang tidak laku, sementara investor lain ingin mencairkan uang tunai untuk kelancaran usahanya. Dan begitulah asal muasal krisis di AS yang segera menjalar seperti penyakit HIV, menular kemana saja, hampir keseluruh negara di dunia yang berhubungan langsung dengan AS. Budaya latah itulah yang membuat krisis menjadi semacam kangker ganas yang menghantui setiap negara di dunia ini.
Sekali lagi, belilah produk dalam negeri untuk menyelamatkan negara Indonesia dari krisis yang lebih parah. Krisis kepercayaan jangan di tambah lagi dengan krisis ekonomi. Karena ketika kedua krisi itu menjadi satu, sangat mudah sekali pihak-pihak yang tidak menginginkan Negara ini tetap ada akan menyulut dan memprofokasi masyarakat umum. Jika krisi ekonomi terjadi dan di tambah lagi kerusuhan dan aksi masa maka hancur sudah Republik ini. Maka, mencitai Indonesia apa adanya adalah sebuah kunci dasar yang harus kita miliki. Khusunya generasi muda seperti kita inilah yang harus mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi. Nasionalisme harus tetap lekat di hari walau secara jujur, Gueteres dalam acara Kick Andy mengatakan: ‘Sepertinya memang tidak pernah ada tempat untuk seorang nasionalis di Indonesia ini’. Tapi saya masih bergitu mencintai Indoensia apa sanya, dengan ke –Bhineka Tunggal Ika- anya. Merdeka Indoensia. Lahid di bumi pertiwi ini, mati juga di bumi pertiwi yang sama. Indonesia

Hasil Akhir PSIS Vs PSMS 2-2

Dalam kelanjutan Indonesia Super Liga, antara PSIS Semarang dengan PSMS medan yang berlangsung Sabtu Kemaren berkesudahan 2 - 2, Gol untuk PSIS di cetak oleh Valention dan Deny Rumba, dengan tambahan 1 angka ini menjadi modal untuk bertandingan selanjutnya yang akan melawat ke Palembang melawan SRIWIJAYA FC, dari kami Panser Biru tetap mendukungmu . . . ayo PSIS tunjukkan keperkasaanmu libas lawan - lawanmu

30 Januari 2009

Jelang PSIS Vs PSMS

Ayo temen - temen kita ngeluruk ke Bandung di Stadion Siliwangi besok Sabtu, 31 Januari 2009 tim kita main dengan PSMS Medan dalam lanjutan Indonesia Super Liga, kita kasih dukungan sepenuhnya untuk PSIS, jangan lupa warga semarang entar malem pada Doa yahhhhhhhh semoga PSIS Menang . . . . Yaaa Thooooooooo . . . . . dan semoga permainan besok dapat dinikmati penonton dan menjadi hiburan malam minggu bagi warga indonesia seng jelas ojo podho JOTOS JOTHOSAN . . . . salam panser . . .
( Abdul Rouf, WK. Sekretaris Umum PANSER BIRU )

29 Januari 2009

Impian KU


Saya mau sharing impian saya, saya bukan berasal dari keluarga yang berkecukupan,tapi saya masih bisa mencicipi bangku kuliah, alhamdulillah akhirnya bisa lulus, jadi saya bercita-cita membangun sekolah gratis untuk anak-anak yang tidak mampu tapi berprestasi,saya ingin membangun sebuah sekolah gratis bertaraf international dan saya juga ingin membuat sebuah panti jompo yang indah,saya prihatin melihat orang yang sudah tua tetapi mereka masih bekerja, saya ingin melihat mereka menikmati hidup mereka yang sudah tinggal menunggu hari.

Uang hanyalah ilusi, jangan mengagungkan uang, kita mencari uang untuk mencukupi kebutuhan kita dan membantu yang tidak mampu karena uang hanyalah sebuah alat, karena uang orang bisa jahat adapula karena uang orang jadi baik, jadi saya memilih untuk menjadi baik, kita kaya harta tapi juga harus kaya iman,karena suatu hari kita juga akan kembali kepada-NYA.

Saya ingin kaya bukan untuk pribadi saya ingin kaya untuk membantu mereka, karena mungkin kita kaya karena pilihan ALLAH SWT untuk membantu mereka. Sebuah harga yang tidak ternilai apabila bisa saling membantu.

ABDUL ROUF

Apakah Indonesia sekarang sudah makmur?

Apakah Indonesia Bisa Makmur dan Sejahtera??? sebuah keyakinan atau pertanyaan konyol?... atau mimpi disiang bolong saja?... lantas negara2 yang pernah menjajah dan menguras kekayaan kita sudah kaya nggak sekarang?...apakah kita sudah punya konsep menuju negara yang makmur dan sejahtera?... mari lah kemari kita bahas sama-sama he...he....

Macem - macem jawabnya :
1. Hidup adalah perjalanan..... Pilih sendiri jalannya dan tanggung akibatnya...
Self Help with a Lord Help is the Best Help
2. BISA..!!!....caranya ntar saya mikir dulu....
3. K
enyataannya malah kemakmuran dan kesejahteraan cuma dinikmati oleh sebagian orang saja,
mo berobat susah, sudah dirawat diRS disuruh keluar. Kesenjangan sosial makin nyata...
he...he...
4. Kalo Kamu . . . . .

28 Januari 2009

“Caleg Muda, Perjuangan Politik Pemuda Bagi Daerah”

Di era millenium pra pemilu 2009, merebaknya calon legislatif (caleg) dari kaum muda baik di pusat maupun daerah menandakan peluang perkembangan demokrasi politik di tanah air menunjukan demokrasi ibarat air bah yang tak terbendung lagi arusnya. Demokratisasi yang lebih menekankan peran inisiatif masyarakat terus berlanjut, meski saat ini cenderung salah arah. Bahkan ada yang mengandaikan: demokrasi sekali bergulir, seperti pasta gigi yang sekali pencet keluar, tidak bisa dimasukkan kembali.
Dalam konteks kehidupan demokrasi di tingkat lokal (daerah) yang otentik, suara rakyat ditempatkan pada posisi yang paling agung. Suara rakyat merupakan aspirasi yang dapat diartikan sebagai harapan, tujuan, hasrat, keinginan atau cita-cita yang terakumulasi menjadi kehendak rakyat. Lalu apa, bagaimana dan sanggupkah para Calon Dewan Perwakilan Rakyat dari kaum muda bila nanti terpilih mampu, “membaca, menjawab dan mengelola dan memperjuangkan kehendak rakyat” itu secara benar tanpa distorsi??? Dalam pertanyaan tulisan ini, kiranya tepat ditujukan bagi Caleg-caleg muda se-nusantara .
Sebagaimana diketahui dari sejarah (sebelum 1945), kaum muda ataupun pemuda dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia merupakan aset negara dan bangsa yang berperan penting dalam “menemukan politik” (the invention of politics) perjuangan kesejahteraan rakyat. Lahir dan Berdirinya bangsa ini adalah peranan perjuangan kaum muda dan rakyat se-nusantara yang ingin melepaskan diri dari cengkeraman kolonialisme dan imperialisme. Oleh kaum muda Kesadaran rakyat untuk merdeka diformulasikan dalam sebuah ide dan gagasan dalam berbagai bentuk perjuangan. Keyakinan, semangat yang dibekali keberanian untuk tidak berlama-lama rakyatnya dilecehkan, ditindas, dibodohi secara tak manusiawi dan demi harga diri dan kehormatan. Para pemuda di berbagai daerah se-nusantara membentuk sebuah organisasi gerakan atau perkumpulan pemuda (Jong). Kelompok pemuda yang tergabung dalam kelompok gerakan daerah, Jong Sumatera, Jong Java, Jong Celebes, Jong Kalimantan, Jong Ambon, Jong Madura, Jong Sunda Kecil, Jong-jong lain seantero nusantara, mereka memelopori gerakan perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan. Api perlawanan yang dikobarkan kelompok-kelompok pemuda/I makin memperkokoh semangat nasionalisme merebut cita-cita kemerdekaan. Muncullah manifesto politik 1925. Dari sini, puncak kesadaran nasional mencapai titik kulminasi ketika para pemuda sepakat untuk mendeklarasikan ikatan persaudaraan, senasib sepenanggungan, berbahasa satu, dan berbangsa satu, Sumpah Pemuda 1928. Lahirnya Sumpah Pemuda 1928 sebagai lambang persatuan dan kesatuan nusantara bagi perjuangan demokrasi bagi rakyat, menjadi titik balik pergerakan pemuda yang semula bersifat kedaerahan, kemudian melebur menjadi gerakan berbasis nasional. Alhasil, revolusi Agustus 1945 pecah, dan bangsa ini secara de jure diakui masyarakat dunia sebagai bangsa merdeka setelah lebih dari ratusan tahun ditindas dan dijajah. Keyakinan dan kepercayaan kaum muda saat itu, hanya dengan kemerdekaan jua lah cita-cita terwujudnya masyarakat adil dan makmur sepenuhnya bisa tercapai. Pertanyaannya kemudian, apakah cita-cita besar membangkitkan kesadaran dan kemajuan daerah maupun nasional serta mewujudkan aspirasi rakyat jelata yang sama (atau bahkan lebih) seperti sebelum kemerdekaan yang ingin dilakukan Caleg-caleg muda ketika terpilih pada pemilu 2009 nanti? Apakah cita-cita dan aspirasi rakyat dapat diwujudkan oleh kaum muda wakil rakyat setelah negara dan bangsa ini bebas dari tangan kaum kolonial Belanda? Atau jangan-jangan hanya akan sama seperti kaum-kaum tua wakil rakyat di DPR-RI Pusat yang dulunya aktifis-aktifis pejuang demokrasi, dan sekarang hanya duduk manis di kursi empuk sambil menunggu proyek-proyek regulasi atau legislasi pesanan sponsor. Masyarakat tentu sangat berharap catatan memori masa lampau sesuai cita-cita UUD 1945 bisa kembali diwujudkan pemuda wakil rakyat terpilih dalam “Pesta Demokrasi” nanti. Bagaimanapun wacana tentang mewujudkan masyarakat adil dan makmur akan terus mempunyai arti penting untuk kembali dihidupkan caleg-caleg muda/i terpilih di tengah menjamurnya wakil rakyat di dewan yang kolutif, korup, hedonis, apatis, oportunis, pragmatis dan ahistoris terhadap realitas sosial yang ada.

INDONESIA Vs AUSTRALIA 0-0

Lebih sering memperoleh peluang dibanding lawannya, Indonesia harus puas dengan satu poin. Menjamu Australia di Stadion Gelora Bung Karno, tuan rumah berbagi skor kacamata alias 0-0.Dengan dukungan sekitar 40 ribu suporter fanatiknya, Rabu (28/1/2009) malam WIB, Indonesia menampilkan permainan yang cukup baik saat menghadapi Australia, yang tampil tidak dengan tim terbaiknya. Setidaknya Ponaryo Astaman dkk mampu menyuguhkan permainan yang ngotot dan memiliki statistik penyerangan yang lebih baik dari lawannya.Pelatih Benny Dollo membangkucadangkan Bambang Pamungkas dan menjadikan Mushafry sebagai starter penyerang murni, ditopang tiga gelandang bernaluri serang tinggi, Boaz Solossa, Budi Sudarsono, dan Firman Utina.Di kubu Australia, pelatih Pim Verbeek tidak berada di bench karena menjalani skorsing. Instruksi dari pinggir lapangan dilakukan asistennya, Graham Arnold. Dua pemain paling senior dan terkenal dari Socceroos dimainkan sejak awal, yakni striker Archie Thomson dan bek sekaligus kapten Craig Moore.Indonesia memulai tekanannya melalui tembakan Firman di menit ketujuh. Namun bola yang meluncur dari luar kotak penalti dapat diredam kiper Eugene Galekovic. Dua menit kemudian serangan berikutnya dirancang dari sayap kanan. Sundulan Mushafry, menyambut crossing Ricardo Salampessy, masih lemah dan tidak membahayakan.Tuan rumah memainkan bola dari kaki ke kaki yang cukup bagus. Di menit 12, dari proses seperti itu, Budi melakukan tembakan ke arah gawang tapi melambung. Australia baru melakukan shot pertamanya di menit 15, namun tendangan jauh Tom Poldenjak dapat dipatahkan kiper Markus Horison, walaupun tangkapannya tidak begitu bagus.Kans terbaik Indonesia terjadi di menit 34. Dari sebuah serangan yang terancang dengan baik, Firman memberi umpan terobosan ke dalam kotak penalti. Mushafry yang ditempel ketat seorang bek lawan berhasil melepaskan tendangan silang datar ke tiang jauh, tapi masih melebar. Sebelum turun minum Indonesia membuat tekanan lagi melalui aksi individu Boaz yang melewati dua pemain lawan. Namun saat menendang ia keburu diblok Fernando Vargas.Australia mencoba lebih agresif setelah jeda 15 menit. Satu menit dari restart mereka memperoleh free kick sekitar lima meter dari luar kotak penalti Indonesia. Markus meninju bola di udara, tapi bola muntah dilanjutkan dengan tendangan langsung ke arah gawang oleh Scott Jamieson. Kali ini Markus menjadi pahlawan dengan menangkap bola tersebut.Australia selama 10 menit tampak lebih nyaman dalam mengendalikan permainan di lapangan tengah. Namun setelah itu Indonesia berhasil merebut kembali kendali permainan dan mulai intensif menyerang.Di menit 60 Budi mempertontonkan aksi menawan. Setelah menarik keluar dua bek lawan, ia lalu menyodorkan bola kepada Mushafry di sektor kiri pertahanan Australia. Mushafry lalu mengirim umpan silang yang mengarah pada Budi yang masuk dari belakang. Akan tetapi tandukan Budi di mulut gawant tidak terlalu keras dan bisa diantisipasi kiper Galekovic.Indonesia melanjutkan momentum tersebut untuk menggempur pertahanan Australia. Di menit 63 Budi kembali kehilangan peluang. Gerakannya terhambat karena sempat menduga offisde, sementara para pemain belakang Australia sudah kehilangan posisinya. Mushafry yang tampak mulai kelelahan digantikan Elie Aiboy. Tak lama kemudian Australia membuat publik Senayan menahan nafasnya. Akibat Markus tak lengket dalam menangkap sebuah tembakan, bola nyaris bisa diambil Matt Simon saat rebound. Beruntung tangan kanan Markus masih bisa menjangkau bola dan mengamankan keadaan.Tiga menit berselang Australia memiliki peluang lagi, kali itu melalui tendangan bebas. Matthew McKay mengeksekusinya melewati pagar betis, tapi arah bola menyamping ke kiri gawang Markus. Di menit 70 Benny Doillo memasukkan Bambang Pamungkas dan menarik Boaz. Namun, hingga akhir pertandingan tidak banyak aksi yang bisa dilakukan Bambang, tidak juga pemain-pemain lain, juga dari kubu Australia. Indonesia pun, walau tampil lebih dominan, harus puas dengan satu poin.Indonesia mengantongi dua poin dari dua pertandingan di Grup B, setelah pekan lalu menahan tuan rumah Oman juga dengan skor 0-0. Adapun Australia baru memainkan laganya hari ini. Selanjutnya Indonesia bertemu Kuwait di bulan November. Susunan pemainIndonesia: Markus Horison; Isnan Ali, Charis Yulianto, Maman Abdurahman, Ricardo Salampessy; Firman Utina, Hariono, Ponaryo Astaman; Boaz Solossa (Bambang Pamungkas 70), Budi Sudarsono (Erol Iba 82), Talaohu Abdulmushafry (Elie Aiboy 63)Australia: Eugen Galekovic; Rodrigo Fargas, Scott Jamieson, Dean Heffernan (Michael Zullo ’74), Craig Moore, Mathew Mckay, Paul Reid, Tom Pondeljak (Billy Celseki 67), Matt Thompson, Archie Thompson, Danny Allsopp (Matthews Simon 53).

TIM Merah Putih Nanti Malam Siap Tanding

Buat temen - temen pecinta bola diseluruh indonesia umumnya dan para suporter bola di masing2 wilayah se Indonesia, mari kita dukung tim kita yang nanti malam yang akan berjuang dalam Pra Piala Asia di Stadion Bung Karno akan melawan Tim Australia, untuk itu yang bisa datang ke Stadion kasih suport all out, yang hanya di depan layar kaca mohon doa dan dukungannya ( kayak pilihan Caleg aja neh . . . he he he ) nggak masalah yang jelas inilah yang hanya bisa kita perbuat untuk Indonesia sebagai suporter, bersorak, gembar gembor, bernyanyi, bertepuk, bergoyang yang jelas nggak anarkis deh . . . . Bravo TIM NAS Indonesia

27 Januari 2009

PSIS Vs PERSITA 0 - 0

Laga PSIS Semarang Vs PERSITA Tangerang berkesudahan 0 - 0, dalam pertandingan tersebut banyak sekali hujan kartu kuning walaupun sebelum bertandingan sudah hujan air yang sangat lebat,  mengakibatkan banyak sekali genangan air dimana mana muncul di beberapa sudut lapangan rumput. 

24 Januari 2009

Tidak Kemana - mana . . . Tapi Ada Dimana - mana


Kita Dukung PSIS Semarang . . . Semarang dan Selamanya PANSER BIRU

inilah yang bisa kami lakukan untuk sepak bola Semarang dan Indonesia

Menuju Sporter yang Menjunjung tinggi Sportifitas, Profesional Tanpa Anarkis

DOA Bersama Untuk PSIS


Bagi Pengurus PAnser Biru Pusat dan Seluruh Korwil Suporter Bola PANSER BIRU PSIS semarang, di mohon untuk melakukan doa bersama untuk kemenangan PSIS di tempat masing - masing karena besok Minggu 25 Januari PSIS Semarang akan bertanding dalam ISL putaran KE-2 di Stadion Jatidiri, mari kita junjung sportifitas di lapangan tanpa anarkisme, salam buat semua ketua korwil di masing - masing daerah jaga kondisi semarang yang aman menuju indonesia di kancah super elit sepak bola dunia.

Tinggalkan rusuh tinggalkan ribut . . . satukan tekadmu tuk semarang . . . dibawah bendera Panser Biru majulah semarang pantang mundur jangan kembali pulang sebelum semarang menang walau harus mati ditengah lapang Panser Biru kurela berkorban . . . . 

Panser Biru tidak Kemanana - mana Tapi Ada Dimana - mana

Untukmu semarang - untukmu Indonesia

Salam Panser

WK. SEKUM PANSER BIRU PSIS

ABDUl ROUF

23 Januari 2009

Apakah Usia Muda Bisa Menjadi Presiden

Bisa nggak yah masih muda bisa jadi presiden??????? apalagi Presiden Indonesia . . . . lulus SD, SMP, SMA, SARJANA . . . OK, apa syaratnya harus punya massa, apa harus berduit . . . apaladi harus ngelewati apa yang namanya partai . . . menurut kamu gimana yah

21 Januari 2009

Pemuda Memimpin

Pemuda dan segala aktifitasnya adalah aset setiap bangsa. Dengan semangat perubahan yang meledak-ledak dan energi besar yang mampu menggerakkan orang-orang sekitar menyebabkan pemuda menjadi tolak ukur masa depan suatu bangsa. Tak heran banyak pemimpin besar dunia sangat mementingkan peranan pemuda dalam mempengaruhi perjalanan sejarah bangsanya. Proses kaderisasi dengan membina mental pemuda agar mampu berpikir, berenergi dan berjiwa besar menjadi primadona gerakan dalam melanjutkan estafet kepemimpinan.
Indonesia semenjak masuk Orde Reformasi seakan membunyikan lonceng pertarungan yang erat antara kaum muda dan tua dalam mengisi kepemimpinan yang sekarang tidak hanya menjadi monopoli pihak tertentu. Dengan keberanian dan tekad bulat kaum muda yang siap melawan walaupun kadang tercibir dengan ucapan kurang pengalaman dan minimnya pendanaan. Namun euforia reformasi tetaplah milik pemuda karena semakin tahun mereka kaum tua akan semakin tua dan pada gilirannya kaum mudalah yang akan membuktikan keberhasilan kepemimpinannya.
Belajar dari sejarah Orde Baru dimana kepemimpinan puncak bagaikan kepemilikan monopoli membuat kiprah perjuangan pemuda untuk menunjukkan eksistensinya tertutup sudah. Tak heran setelah keran demokrasi kepemimpinan terbuka lebar dengan ditandai runtuhnya rezim Soeharto, berbondong-bondong generasi muda Era Soeharto mencalonkan diri menjadi Presiden RI untuk membuktikan sepak terjang kepemimpinannya. Bagaimana dengan kaum muda era Reformasi yang harus belajar cepat menyesuaikan diri mengisi era kepemimpinan saat ini yang penuh kompetisi? Akankah hanya menjadi penonton dan tidak menjadi apa-apa padahal situasi masa sangat terbuka untuk banyak belajar dan memacu diri? Atau malah terlena dengan candu modernitas yang membuat pemuda layu akan peran dan tajinya dalam melakukan suatu perubahan?
Sejarah telah bercerita. Bukti pun terbuka untuk dibaca. Zaman pergerakan kemerdekaan pemuda adalah pemimpin. Deretan nama mulai Tan Malaka yang memimpin Partai Komunis berusia 24 tahun, Soekarno memimpin PNI-nya umur 26 tahun dan Sjahrir menjadi ketua Pendidikan Nasional Indonesia umur 26 tahun. Lalu di usia rentang 20-30 menjadi titik krusial pembuktian diri pemuda di masyarakat dengan organisasi-organisasi pengabdiannya.

Menanti Pemuda Sebagai Pemimpin Negarawan

Pemuda dari masa ke masa menggambarkan karakter agent of change sekaligus iron stock. Peran pemuda sebagai agent of change telah dicatat dalam lebaran sejarah Bangsa Indonesia sejak tahun 1928, 1945, 1966, dan terakhir 1998, yang berusaha merubah wajah Bangsa dan Negara Indonesia menuju kehidupan masa depan yang lebih baik. Namun peran pemuda sebagai iron stock kurang dibuktikan secara konsisten.
Pergerakan pemuda tahun 1928 dan 1945 mengantarkan pemuda mengambil peran strategis dalam kepemimpinan Bangsa dan Negara Indonesia. Angkatan 1928 memimpin perjuangan diplomasi dan gerilya untuk memerdekakan Bangsa Indonesia. Kemudian angkatan 1945 segera memegang tampuk kepemimpinan nasional setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan pada pergerakan 1966 dan 1998, pemuda hanya mengantarkan perubahan Bangsa dan Negara Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Pemuda menggerakkan gelombang protes kepada rezim pemerintah hingga menjatuhkan kedua rezim tersebut pada masanya. Tanpa kemudian mengambil peran strategis dalam kepemimpinan nasional. Pada tahun 1966 kepemimpinan nasional dikendalikan oleh Jenderal Soeharto melalui militer. Sedangkan pada tahun 1998, kepemimpinan nasional diambil alih oleh elit politik baik di legislatif maupun eksekutif.
Reformasi hampir mencapai satu dekade, namun pemuda belum pula meyemarakkan kepemimpinan nasional. Elit parpol yang mengendalikan pemerintahan paska reformasi melalui dua kali pemilu belum pula menampakkan semangat kaderisasi kepemimpinan nasional kepada kalangan muda. Segera setelah reformasi berhasil, yang ditandai dengan mundurnya rezim Soeharto, pemuda kembali kepada komunitas mereka masing-masing. Mahasiswa kembali ke kampus, ormas dan OKP pemuda kembali ke internal organisasi. Hanya segelintir diantara pemuda penggerak reformasi yang turut berpartisipasi dalam pemerintahan baik di legislatif maupun eksekutif, itupun melalui jalur parpol. Satu hal yang sangat dikhawatirkan penulis adalah adanya gejala pemanfaatan elit politik untuk berkuasa menggantikan rezim sebelumnya di atas kerja keras pemuda pada awal reformasi sepuluh tahun yang lalu. Namun hal lain yang perlu juga untuk dicermati adalah memang masih kurangnya pemuda sebagai iron stock yang mampu mengemban tugas kenegaraan. Seringkali pemuda hanya cukup dibekali dengan idealisme dan ilmu yang mungkin tak seberapa, sementara sangat kurang dalam pengalaman dan jaringan.
Sudah empat kali kepemimpinan Presiden, sudah dua periode parlemen disesaki oleh sebagian elit politik lama dan sebagiannya lagi elit politik baru, namun belum juga dapat menyelesaikan krisis kepemimpinan negarawan di Indonesia. Pemimpin yang dibutuhkan oleh Bangsa dan Negara Indonesia adalah pemimpin negarawan, bukan sekedar pemimpin politik yang berorientasi kekuasaan. Pemimpin negarawan diharapkan mampu membebaskan rakyat Indonesia dari krisis multidimensi. Kenyataannya paska reformasi, belum ada bukti mengenai hadirnya pemimpin negarawan di negeri ini. Sulitnya mengharapkan hadirnya pemimpin negarawan dari golongan tua yang sudah terlanjur terlibat dalam patologi kebangsaan dan kenegaraan, namun tidak pula kebutuhan ini dapat terjawab oleh golongan muda yang sebagian besar belum siap.
Meneropong lagi peran pemuda pada tahun 1928 dan 1945, dimana pemuda dapat membuktikan kepemimpinan negarawan, kedepan bangsa inipun masih membutuhkan peran pemuda sebagai pemimpin negarawan. Dengan idealisme, semangat, dan ilmu menjadi karakter pemuda, maka tidak mustahil misi kepemimpinan negawaran justru diemban oleh pemuda, walaupun ketiga hal tersebut masih harus dilengkapi oleh aspek lainnya seperti pengalaman dan jaringan. Oleh karenanya dibutuhkan dukungan dari kalangan tua berupa kaderisasi kepemimpinan nasional.
Menanti pemuda sebagai pemimpin negarawan di Indonesia tentu saja membutuhkan persiapan matang yang melibatkan beberapa aspek. Pertama, pendidikan kepemimpinan formal maupun informal. Pendidikan kepemimpinan yang saat ini mulai berkembang di berbagai institusi pendidikan formal maupun informal diharapkan dapat membekali pemuda dengan konsep, teori, dan pengetahuan kepemimpinan. Kedua, pendidikan politik, kaderisasi, dan jejaring. Parpol memiliki kapasitas dalam ketiga hal tersebut, oleh karenanya seharusnya parpol berperan aktif dalam upaya melahirkan pemimpin negarawan dari kalangan muda. Ketiga, menggiatkan kembali pergerakan pemuda melalui kampus, ormas, maupun OKP (Organisasi Kemasyarakatan Pemuda). Seharusnya pergerakan pemuda bukan hanya marak pada masa-masa darurat kenegaraan, dinamika pergerakan pemuda harus konsisten dan kontinyu, sehingga gerakan pemuda tidak sekedar menjadi gerakan yang bersifat reaktif namun proaktif. Dinamika pergerakan pemuda ini bukan hanya membutuhkan prakarsa pemuda, namun dibutuhkan juga dukungan dari berbagai pihak terkait.
Pada tahun kesepuluh reformasi, saatnya kepemimpinan negarawan diisi oleh pemuda, elemen yang sudah mengantarkan rakyat Indonesia dalam berbagai perubahan kabangsaan dan kenegaraan. Dalam prakteknya ke depan, khususnya pada periode pemerintahan yang akan dimulai pada tahun 2009, diharapkan pemuda dapat lebih berperan aktif dalam misi kenegaraan. Tentu saja peran ini bukan untuk sekedar kekuasaan, melainkan misi kepemimpinan negarawan menuju negara madani Indonesia. (FR)

20 Januari 2009

Indonesia Tahan Oman 0-0

Muscat - Indonesia membawa pulang satu poin dari kandang Oman, dalam laga kualifikasi Piala Asia 2011. Bambang Pamungkas cs sukses menahan tim juara Piala Teluk 2009 itu dengan skor 0-0. Di awal babak pertama, pertandingan yang berlangsung di Sultan Qaboos Sports Complex, Senin (19/1/2009) malam WIB, berjalan dengan tempo lambat.Indonesia sempat mencoba sesekali mencuri peluang. Kans terbaik didapat oleh Boaz Solossa yang melepas tendangan dari luar kotak penalti, yang kemudian ditepis oleh kiper Oman, Sulaiman Al Mazroui. Bola muntah yang disambar Ponaryo Astaman melayang di atas mistar gawang tuan rumah. 'Tim Garuda' kembali memiliki peluang. Kali ini lewat Bambang Pamungkas, namun tendangan BP masih bisa ditepis kiper lawan. Setelah itu, permainan praktis dikuasai Oman. Penjaga gawang Indonesia, Markus Horison melakukan penyelamatan penting dengan menghalau sundulan Hani al Dhabit. Indonesia sungguh beruntung ketika beberapa saat kemudian tendangan Hassan Rabia membentur tiang gawang. Dan Markus pun kembali beraksi untuk menghalau tendangan Imad Al Hosni.Babak pertama berakhir dengan skor kacamata. Di babak kedua, permainan masih dikuasai Oman. Serangan bertubi-tubi dilancarkan ke arah gawang Markus Horison. Buruknya penyelesaian akhir anak-anak asuh Claude LeRoy membuat gawang Indonesia masih aman. Indonesia kembali mampu mencuri peluang. Boaz Solossa mampu lolos dari sisi kanan pertahanan Oman. Namun aksinya masih sebatas membahayakan gawang lawan. Kemudian, tendangan keras yang dilepaskan pemain pengganti Talaohu Abdul Musafri memaksa kiper Oman al Mazroui untuk menepisnya. Bola mutah diambil BP, namun masih bisa kembali ditangkal oleh al Mazroui. Setelah itu, Oman kembali mengendalikan jalannya laga. Peluang terbaik tuan rumah diperoleh dua belas menit menjelang bubaran. Kemelut di depan gawang Indonesia gagal dimanfaatkan oleh Hasan Rabia. Sundulan Rabia masih melayang di atas gawang Markus.Menjelang akhir laga, Oman belum mengendurkan serangan. Berkat kedisiplinan barisan pertahanan, 'Tim Merah Putih' mampu menjaga gawang tetap perawan dan memaksakan hasil 0-0 hingga peluit akhir berbunyi. Di laga selanjutnya, Tim Garuda akan menjamu Australia pada 28 Januari 2009.

19 Januari 2009

Yang Muda dan Yang Tua Seharusnya Berbaur

Bahwa dari waktu ke waktu mereka yang berusia lanjut harus berbaur dengan mereka yang masih muda. Energi muda akan terserap dan membangkitkan kekuatan fisik mereka. Bila yang tua hanya duduk-duduk dengan yang tua maka mereka akan semakin melemah dan cepat meninggal. Kadang kala, mereka seharusnya keluar dan melihat anak-anak bermain. Dan yang muda harus bergerak cepat, tepat,tanggap, gesit.

18 Januari 2009

Mubes ke - 5 Panser Biru Semarang

Semarang, mengharap kepada Seksi bidang Panitia Mubes V Panser Biru 2009 untuk segera menysusun agenda kegiatan dan rancangan anggaran masing - masing, khususnya untuk kepala bidang lintas korwil mohon bantuannya segera mencatat seluruh korwil panser biru yang sudah tercatat di database pengurus pusat, karena akan didata sebagai perserta mubes, demikian informasi yang kami sampaikan karena waktu pelaksanaan sudah dekat yakni 22 Februari 2009.
terima kasih
Abdul Rouf, S.Kom
Ketua Panitia Mubes Panser Biru Semarang 2009

16 Januari 2009

PSIS Menang 1-0

Terimakasih kepada rekan - rekan Pengurus, korwil - korwil Panser Biru se Kota semarang yang kemaren sore sudah datang kelapangan dan memberi dukungan yang tiada henti, dan akhirnya kita diberi oleh - oleh pulang dengan kemenangan 1 - 0 dari Persitara Jakarta utara, terimakasih juga kami ucapkan atas nama Pengurus PANSER BIRU atas Suporter Jakarta Utara "NJ" yang telah datang ke Semarang kami mohon maaf kalau dalam penyambutan kurang berkenan. Salam Olah raga maju sepak bola Indonesia

15 Januari 2009

Untuk Pengurus Pusat dan Korwil Panser Biru



Nanti sore ada pertandingan sepak bola Piala Copa Indonesia jam 15.00 wib, dimohon temen - temen pengurus pusat dan korwil - korwil untuk datang dan mempersiapkan kebutuhan dilapangan, untuk korlap harap bisa mengkondisikan juga untuk tamu suporter juga, jangan lupa di urus tempat transitnya tribun mana yang akan ditempati serta jangan lupa makan dan tiketnya juga. thanks

WK. Sekretaris Umum
Panser Biru PSIS Semarang


Indonesia dan Penjajahan

Sudah lebih dari 60 tahun sejak Bung Karno mendeklarasikan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah melalui perlawanan atas penjajahan fisik selama kurang lebih tiga setengah abad. Kita telah merdeka secara fisik. Namun, ternyata mental-mental keterjajahan itu masih bersemayam dalam jiwa sebagian besar masyarakat kita. Betapa tidak, kita baru merdeka sekitar setengah abad, sedangkan rentang waktu penjajahan fisik itu sudah lebih dari tiga setengah abad.Tapi sayangnya alasan ini tidak bisa dijadikan argument pemaafan akan keterbelakangan bangsa kita. Lihat Malaysia dan Korea Selatan yang umur kemerdekaannya lebih muda dari Indonesia, sudah menjadi salah satu ‘Macan Asia’. Kualitas SDM dan SDA bangsa kita sama sekali tidak kalah dengan mereka, karena Allah menciptakan hardware(piranti keras) manusia itu sama potensinya. Begitu dahsyatnya keterbelakangan kita dalam berbagai bidang. Dalam hal ekonomi, bangsa ini dikuasai hegemoni kapitalis yang rakus. Segi politik, para preman jalanan itu telah mengganti baju mereka dengan jas dan dasi yang mewah namun dengan perilaku tak berubah. Di bidang moral, rasa kemanusiaan mati terhadap penghargaan nyawa. Persis puisi Kahlil Gibran tentang “Bangsa Kasihan”. Kasihan bangsa, yang menjadikan orang dungu sebagai pahlawan, dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah. Kasihan bangsa, yang negarawannya serigala, filosofnya gentong nasi, dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru. Kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan, tidak memberontak kecuali ketika lehernya sudah berada di antara pedang dan landasan

14 Januari 2009

Sikap Pemuda terhadap Persoalan Bangsa

Potensi yang dimiliki oleh generasi muda diharapkan mampu meningkatkan peran dan memberikan kontribusi dalam mengatasi persoalan bangsa. Persoalan bangsa, bahkan menuju pada makin memudarnya atau tereliminasinya jiwa dan semangat bangsa, sebagaimana yang dimaksudkan Socrates sebagai discovery of the soul . Berbagai gejala sosial dengan mudah dapat dilihat, mulai dari rapuhnya sendi-sendi kehidupan masyarakat, rendahnya sensitivitas sosial, memudarnya etika, lemahnya penghargaan nilai-nilai kemanusiaan, kedudukan dan jabatan bukan lagi sebagai amanah penederitaan rakyat, tak ada lagi jaminan rasa aman, mahalnya menegakan keadilan dan masih banyak lagi problem sosial yang kita harus selesaikan.Hal ini harus menjadi catatan agar pemuda lebih memiliki daya sensitivitas, karena bangsa ini sesungguhnya sedang menghadapi problem multidimensi yang serius, dan harus dituntaskan secara simultan tidak fragmentasi. Oleh karena itu, rekonstruksi nilai-nilai dasar bangsa ke depan perlu bberapa langkah strategis dalam mengatasi persoalan bangsa ; pertama, komitmen untuk meningkatkan kemandirian dan martabat bangsa. Kemandirian dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia adalah terpompanya harga diri bangsa. Seluruh aktivitas pembangunan sejauh mungkin dijalankan berdasar kemampuan sendiri, misalnya dengan menegakkan semangat berdikari.Kedua, harmonisasi kehidupan sosial dan meningkatkan ekspektasi masyarakat sehingga berkembang mutual social trust yang berawal dari komitmen seluruh komponen bangsa. Pelaksanaan hukum, sebagai benteng formal untuk mengatasi korupsi, tidak boleh dipaksa tunduk pada kemauan pribadi pucuk pimpinan negara. Ketiga, penyelenggara negara dan segenap elemen bangsa harus terjalin dalam satu kesatuan jiwa Kata kucinya adalah segera terwujudnya sistem kepemimpinan nasional yang kuat dan berwibawa di mata rakyat yang memiliki integritas tinggi (terpercaya, jujur dan adil), adanya kejelasan visi (ke depan) pemimpin yang jelas dan implementatif, pemimpin yang mampu memberi inspirasi (inspiring) dan mengarahkan (directing) semangat rakyat secara kolektif, memiliki semangat jihad, komunikatif terhadap rakyat, mampu membangkitkan semangat solidaritas (solidarity maker) atau conflict resolutor.Dan untuk pemuda, mereka harus mempu memperjuangkan sistem nilai-nilai yang merepresentasikan aspirasi, sensitivitas dan integritas para generasi muda terhadap gejala ketidakadilan yang terjadi di masyarakat

Perlunya Pemuda Tampil

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Bentuk-bentuk ancaman tersebut menurut doktrin Hankamnas (catur dharma eka karma) adalah [1] ancaman di dalam negeri, misalnya pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia. [2] ancaman dari luar negeri, seperti infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri.Melihat berbagai tantangan tersebut, seluruh elemen bangsa seperti pemerintah, masyarakat, generasi tua, wanita, pemuda dan sebagainya, memiliki peranan vital di masing-masing bidangnya. Namun, pemuda yang memiliki batasan produktif dalam berkarya, memiliki posisi yang penting. Dalam konstruksi pemuda, posisi generasi muda lebih sebagai subjek dibanding sebagai obyek dan pada tingkat tertentu berperan secara lebih aktif, produktif dalam membangun jati diri secara bertanggung jawab dan efektif. Artinya, kalaupun masih banyak pemuda yang berposisi sebagai obyek pembangunan, maka harus terjadi perubahan paradigma, sehingga posisi mereka sebagai obyek bisa berubah dengan pemberdayaan diri dan kesadaran berkarya.Dengan demikian, pemuda tidak hanya memiliki tantangan terhadap dirinya sendiri, yaitu melihat dirinya sebagai obyek pembangunan, tetapi tantangan luar yang menghampiri seluruh bangsa. Kesadaran untuk menjadi subyek sangat perlu dihayati bahwa solusi pengangguran dan berbagai problem pemuda lainnya, bisa diselesaikan oleh mereka sendiri. Kemampuan menyelesaikan problem obyektif yang ada diharapkan mampu mengantarkan pemuda untuk tampil menghadapi tantangan yang lebih luas lagi.

Peran Generasi Muda

Peran generasi muda dalam membangun bangsa kurang maksimal karena mereka tidak terwadahi dengan baik
Sebenarnya saat ini banyak anak muda yang pintar dan mempunyai keahlian yang tinggi. Generasi muda tetap bisa eksis walaupun banyak persoalan – persoalan yang melanda negeri ini.

Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Click Here!