05 Februari 2009

Ketua DPRD Sumut

MEDAN - Demonstrasi massa pendukung pemekaran Provinsi Tapanuli di dalam gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara berlangsung anarkis. Akibatnya Ketua DPRD Sumut Aziz Angkat tewas di lokasi.Menurut informasi di lapangan kejadian bermula, saat itu massa mengamuk di dalam gedung DPRD. Padahal saat ini ada aparat kepolisian, Selasa (3/2/2009).Melihat massa mengamuk, Azis Angkat dan dua anggota DPRD lainnya berupaya keluar dari gedung DPRD, namun tertangkap massa dan ditarik kembali ke dalam gedung DPRD. Bahkan massa sempat memukuli ketiganya. Azis pun kemudian langsung jatuh pingsan.Saat hendak dibawa ke rumah sakit, massa sempat menghalanginya. Namun, akhirnya Azis yang diketahui menderita penyakit jantung ini langsung dibawa ke Gleni Hospital. Azis yang pernah menjalani operasi jantung ini kemudian meninggal di rumah sakit.
Wah kok pakai jotos - jotosan to yhooooooooooooo . . . .
Sampai ada yang meninggal lagi . . . .
Infonya seh usulan pemekaran wilayah aja . . . . .
Masalah seperti itu kan ya orang - orang atas yang ngurusin,
ya pemerintah daerah, ya anggota dewan, ya eksekutif ( cieeeeeeeeeee ) . . .
yang tua polah yang muda kepradah . . . . wah parah . . . . . .
Semoga bapak Azis di terima oleh Tuhan YME
sesuai dengan amal dan ibadahnya . . . .
Hiduplah Indonesia Raya . . . .

3 komentar:

  1. kok..heran, pak?
    kayaknya itu sudah mau membudaya lho...
    ribut dulu.... alasannya belakangan...
    Apakah hal seperti ini akan menjadi tradisi kita?

    BalasHapus
  2. kasihan ya...
    satu lagi pahlawan tragedi.....
    happy bloggging..
    lam kenal

    Http://lampungbarat01.blogspot.com

    BalasHapus
  3. ANARKISME DEMOKRASI TAPANULI

    Betapa sombongnya kamu… Betapa angkuhnya kamu… meniti titian demokrasi berlumurkan anarkisme dan kemurkaan.

    Tapanuli, 3 februari 2009. Ribuan demonstran merangsik masuk gedung dewan. Merusak, anarkisme. Ketua DPRD, Abdul Aziz Angkat tewas dalam kejadian tersebut.

    Mendengar berita itu, aku langsung terkulai lemas. Seolah tak percaya. Semua bayangan indah demokrasi, telah lenyap dari alam fikiranku. Anarkisme kaum bar-bar bersembunyi di balik kata-kata kebebasan berpendapat.

    Batinku merintih perih, penuh luka, karena kepentingan sekelompok golongan, mengakibatkan luka hati yang dalam, dalam sekali dan sukar di pulihkan. Awan hitam sedang menyelubungi jalan demokasiku.

    Tapanuli, 6 februari 2009.

    Tiga hari setelah nya, dengan berkeras faham, kucoba kembali menata setiap kepingan yang tersisa, puing-puing sisa kekerasan masih melekat disana. Satu demi satu ku bersihkan. Dengan tujuan manjadi jalan kedepan bagi kebebasan demokrasi negeriku.

    sumber:http://asyiknyaduniakita.blogspot.com/

    BalasHapus

Click Here!